Selasa, 03 Juli 2012

Kecewa

Ternyata semuanya palsu
tak ada sedikit pun rasa tulusmu untukku
mungkin memang aku hanyalah bayangan semu
yang biasa kau mainkan dalam setiap candamu

Aku sadar kini cintaku tak terbalaskan
kau pergi membawa cintamu yang tak pernah bisa aku lupakan
disini aku merasa sendirian dan kesepian
namun disana kau sedang bersenang-senang
bersama pilihan hatimu yang sekarang

Sayang..
Kini rasa kecewa atas pengkhianatan itu
telah mejadi kawan dalam setiap tangisan

Sayang..
Disini aku rindu akan setiap cinta yang pernah kau berikan
dan mungkin sekarang rasa itu telah hilang

Sayang..
Bahagialah bersama cintamu yang sekarang
ku disini masih bisa tersenyum
walau terasa menyakitkan
ku disini masih bisa berdiri
walau kadang tergoyahkan.

Rabu, 14 Maret 2012

BUMI PERTIWI TELAH MATI


Bumi Pertiwi telah Mati
Generasi demi generasi terus berganti
Namun masih sepi akan prestasi
Masih ramai akan korupsi
dan demo di sana sini

Budaya yang dulu di banggakan
Kini tak lagi diperbincangkan
Bahkan telah terlupakan dan mulai hilang di telan arus pergaulan

Kini ..
Dikala senja dating
tak ada lagi alunan musik gamelan

yang biasa mengiringi matahari tenggelam ..
Lenggak lenggok sang penari,
Kini tak terlihat lagi..

Anak bangsa yang seharusnya meraih mimpi
Kini hanya bisa meratapi dan menyaksikkan hak mereka di renggut..

Lulus sebagai Sarjana bergelar Dokter
Kini mudah sekali untuk di dapatkan
Semuanya di obral di pasar Pendidikan
Semuanya terasa gampang bagi orang yang ber uang
Tanpa perlu perjuangan..

Yang berdasi semakin berisi…
yang jelata semakin menderita…
Semboyan tinggalah semboyan
ukiran sejarah hanyalah terukir tanpa terpikir..

Semuanya mulai lenyap
bahkan hapir tak tersisa
Mungkin saat kita tua nanti
Bumi Pertiwi telah mati..
                       
                                                                                                            Saevany Nur’azizah ..

Selasa, 06 Maret 2012

Kenangan Pahit

Kenangan Pahit...
Indah memang ..
tapi sakit untuk di kenang
semua kenangan...
semua senyuman..
yang dulu pernah membuatku melayang..
kini berbalik menghantam khayalan..

Aku hanya debu
aku hanya angin
yang kau lewati tanpa pesan
tanpa lambaian perpisahan 

Mungkin ketulusanku terlalu kokoh
terlalu kokoh dari kebencianku
kau renggut singgasana prnantianku.
kau hancurkan bahtera rinduku..
dan bahkan kau menggantikanku
Tidak, tidak 
ini terlalu sakit
ini terlau perih
dan cintamu terlalu tajam unutk bisa ku terima

Embun pun enggan berikan kesejukan
burung juga enggan bernyanyi untuk menghibur
mereka semua hilang,
pergi menjauh
Ku hanya tergopoh
dalam ruang gerak
tanpa arah..
ku coba menangis untuk melampiaskan
tapi tak setetes air mata ini jatuh membasahi pipiku

Semuanya telah usai
penantianku , harapanku..
kandas di lautan keputusAsaan

Kamis, 16 Februari 2012

TEMAN KITA DISANA


TEMAN KITA DISANA…
SAEVANY NUR’AZIZAH …..

Tetes air mata ..
Jeritan duka..
Roh tanpa raga
Teman kita di sana

Matahari pun  tak memancarkan sinarnya..
Bunga yang indah kini telah layu 
Seakan mereka  mengerti dan merasakan
semua luka dan duka di  setiap goncangan

Teman kita disana…
Coba bertahan  berjalan  di atas puing – puing
dengan beton beton yang menghiasinya

Mereka menangis lara,
Mereka menjerit ingin di dengar
Tapi kita,
Kita hanya diam
diam seperti patung
Bisu tak mau bicara
Tuli tak mau  mendengar
Kita lumpuh, tak mau membantu,
Kita lupa melangkah  maju dan bangkit bersama mereka,
hapuskan  air mata  dalam segala duka

Sobat…
Dapatkah kita peduli walau hanya satu kali,
namun berarti……
Dengarlah mereka…
Genggamlah tangan mereka,
bangkitkan semangat hidup di jiwa mereka..